Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.
On Rabu, 19 Januari 2011

Oleh
Isa Alamsyah

Kisah ini terjadi disebuah peternakan. Seekor ayam jantan hidup bersama 10 ayam betina. Sebagai satu-satunya pejantan tentu saja ia merasa bahagia. Akan tetapi karena usia si ayam jago sudah tua dan sudah tidak terlalu produktif lagi, pemilik peternakan memutuskan untuk membeli ayam jago baru yang masih muda.

Suatu hari petani datang memasukkan satu ayam jago muda ke dalam kandang. Terjadilah dialog antara ayam jago tua dan si jago muda yang pendatang baru.

“Wahai ayam jago muda, saya tidak mau dianggap anti regenerasi. Tapi saya juga tidak mau langsung menyerah. Bagaimana kalau kita lomba lari, kalau kamu menang kamu boleh jadi satu-satunya pejantan dan saya mengaku kalah!” ajak si ayam jago tua.
“Boleh saja!” jawab si Jago muda.
“Permainannya begini, saya akan berada setengah meter di depan kamu, lalu kamu kejar aku, kalau aku terkejar maka aku kalah.” terang si Jago tua
“OK, mari kita mulai” tegas sang jago muda penuh keyakinan. Tantangan yang terlalu mudah, pikir si jago muda.
Singkat cerita akhirnya keduanya pasang posisi.
Si jago tua bergerak, si jago muda mengejar. Si jago tua melompat. Si jago muda masih mengejar.
Tak lama berselang…dor. Si jago muda terkapar mati tertembak.
Sang pemilik peternakan mengusap senapannya sambil marah-marah.
“Heran, ini ketujuh kalinya aku beli ayam jago muda, semua hanya tertarik pada si jago tua. Tidak ada yang tertarik sama betinanya!”

Humortivasi (Mencari nilai motivasi dari humor)
Apa yang terjadi, si jago tua berhasil memanipulasi anak baru dan menjadikan mereka korban. Dan itu bukan korban pertama. Sudah 6 jago muda lain mati ditembak petani karena dikira tidak tertarik betina.
Si jago muda menjadi korban karena terlalu mudah percaya pada orang yang baru dikenalnya, apalagi jago tua adalah kompetitornya.
Pesan pertama : Jangan mudah percaya, selalu siapkan langkah antisipasiKarena itu berhati-hatikan, jangan mudah percaya, harus berhati-hati, tapi juga jangan berlebihan curiga.Seimbang saja, boleh percaya tapi siap langkah antisipasi.

Pesan kedua: Kalau ada tawaran terlalu mudah jangan percaya.
Ada yang bilang investasi pasti untung.
Pinjaman tanpa bunga.
Bisnis pasti berhasil. Ya justru tawaran semakin mudah harus semakin hati-hati.

Pesan ketiga:
Ini mengingatkan saya pada mapras, masa orientasi atau ospek, atau bulliying.
Senior senyum-senyum mengajak junior ke puncak, jalan-jalan. Pas di sana di kerjain habis-habisan.
Semoga Anda tidak termasuk senior yang anarki dan ngerjain junior tanpa hak, karena Allah tidak pernah memberi hak untuk itu. Saya anti ospek, bullying atau masa orientasi siswa. Ketika junior saya melawan, ketika senior saya menghilangkan atau mengurangi. Bagaimana dengan Anda?

Followers

Cari Blog Ini