Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.
On Senin, 25 April 2011


Tulisan ini dibuat oleh saudara sekamar saya yang bingung akan tingkah laku "media" yang sangat antusias dalam memojokkan Islam.

Entah itu suatu pesanan atau merupakan kebodohan mereka. Berikut adalah tulisan saudara saya ini:

Ya Allah ampunilah aq, dia, dan kami semua
Kami melakukan ini karena ketidaktahuan kami.


            Beberapa hari terakhir ini isu maupun booomnya itu sendiri  meledak “..Boom mak gleger..lher..lher..” dimana-mana, entah ini sesuatu yang alami atau rekaan, yang jelas  ada pihak yang sangat dirugikan yaitu Islam. Karena Islam seolah aktor yang harus menanggung dosa dan salah, karena ada segelintir orang yang kebetulan beragama Islam atau ngaku-ngaku Islam yang berpaham bahwa jihad ngebom adalah solusi yang jitu untuk keluar dari ketergenjetan ekonomi  dengan pertanda sulit belanja/beli-beli sekerat pengganjal perut, atau frustasi sulit berobat jika ada sedikit ngelu dan mumet2.
            Islam secara keji disudutkan dipojokkan seolah pertandingan bola yang kena corner, bola ditendang dari sudut diheading pemain lawan, goal masuk ke jala gawang dan kalahlah Islam tertunduk dan lesu layaknya Barcelona yang tertunduk lesu oleh sundulan C. Ronaldo yang memenangkan Real Madrid di final copa Del Ray pada pertengahan April 2011 ini.
            Wujud kongkrit dari hukuman yang seolah corner adalah pemberitaan media baik cetak maupun audio adalah yang berisikan “wow jamaah pengajian perlu dicurigai karena mencetak kader/pengantin yang siap ngembom”. “iya tho Islam bikin mrinding sampai paskah aja dijaga aparat.” Dan yang lebih tragis media mengembar-gemborkan“Lho alumni UIN (Univ. Islam) jadi otak pengeboman (ini seolah-olah kampus Islam pencetak manager bom) Jadi lucu ngeliatnya, ini kan setara dengan argumen “lho rakyat ngebom temannya pemerintah alias polisi (berarti pemerintah mendesain/ngajarin rakyatnya untuk bengis ngebom yang salah siapa? Pemerintah all crew), atau Melinda Dee jebolan fakultas titik2 kampus titik2 ini maling (berarti kampus tempat MD kuliah dulu ikut andil mencetak wanita centil yang corup), atau Tibo cs aktivis titik2 jadi jendral pembantai di komunitas muslim Poso dihukum mati, kenapa tidak ada pemberitaan yang semacam ini, kenapa pemberitaan ini tidak dilakukan? Ini sangat menempeleng Islam yang anggun, hal menjadi masalah jika berlabel Islam. Bisa dibayangkan betapa buruknya citra islam dan dampaknya yang menghujat Islam sepanjang sejarah
Mungkin akan mucul statemen “Walah mas/mbak! Islam lha yo agama apik dan terhormat tho, jadi pemberitaan yang menyimpang itu tidak akan mengurangi kesucian Islam.” Permasalahannya adalah jika ini dibiarkan umat muslim bisa marah betulan dan berbuat anarkis beneran. Logikanya adalah jika anda tidak meludahi muka seseorang tetapi secara terus menurus dituduh meludahi setiap anda lewat, maka apa yang akan terjadi? Pasti anda akan spontan meludahi orang tersebut.
Jadi mbok ya’o jangan meletakkan baju Islam sebagai selimut kesalahan, yang salah itu orangnya bukan bajunya. Lha yang dihukum pelakunya jangan lantas mencopot baju dan membakarnya, tapi lepaskan jika perlu lipat dan setrika bajunya baru hukum pelakunya, Jadi ini murni kriminalitas bukan suatu ajaran/agama mengajarkan kriminal kira-kira begitulah bunyinya....!!!
By:  Males Nulis.

Followers

Cari Blog Ini